Jumat, 26 April 2013

GERHANA BULAN SEBAGIAN 25-26 APRIL 2013

Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Pada tahun 2013 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana berupa dua kali Gerhana Matahari dan tiga kali Gerhana Bulan. Gerhana Matahari tersebut adalah berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi pada 9-10 Mei 2013 dan pada tanggal 3 November 2013. Adapun Gerhana Bulan yang terjadi adalah Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang terjadi pada tanggal 25-26 April 2013, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) yang terjadi pada tanggal 25 Mei 2013 dan pada tanggal 18-19 Oktober 2013.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya dalam hal pengamatan posisi bulan dan matahari, penentuan tanda waktu, dan pelayanan informasi tanda waktu, berkepentingan dengan pelayanan informasi GBS 25-26 April 2013 tersebut.

Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi GBS 25-26 April 2013 sebagai berikut.

Proses GBS 25-26 April 2013 yang diilustrasikan pada Gambar 1 di bawah ini, fase-fase dan waktunya adalah sebagai berikut:
1. Gerhana Penumbra mulai (P1) : 25 April 2013 18j 01,7m UT = 26 April 2013 01j 01,7m WIB
2. Gerhana Sebagian mulai (U1) : 25 April 2013 19j 51,7m UT = 26 April 2013 02j 51,7m WIB
3. Puncak Gerhana : 25 April 2013 20j 07,5m UT = 26 April 2013 03j 07,5m WIB
4. Gerhana Sebagian berakhir (U4) : 25 April 2013 20j 23,4m UT = 26 April 2013 03j 23,4m WIB
5. Gerhana Penumbra berakhir (P4) : 25 April 2013 22j 13,3m UT = 26 April 2013 05j 13,3m WIB


Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana Penumbra mulai (P1) ke Gerhana Penumbra berakhir (P4) adalah 4 jam 11,6 menit. Adapun dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4) berlangsung selama 31,7 menit. Pada saat puncak gerhana, persentase piringan Bulan yang tertutupi bayangan umbra Bumi dibandingkan dengan piringan Bulan secara keseluruhan adalah sebesar 2%. Piringan yang tertutupi ini adalah bagian yang mengarah ke sebelah Utara pada arah mata angin pengamat.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, setiap kejadian gerhana dapat diprediksi. Hal ini terkait dengan suatu siklus gerhana yang disebut seri Saros. Dalam seri Saros ini, GBS 25-26 April 2013 merupakan anggota ke – 65 dari seri saros 112 yang jumlah anggotanya 72 buah gerhana bulan. Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GBS 25-26 April 2013 ini adalah GBS 15 April 1995. Sementara gerhana yang berasosiasi sesudahnya adalah GBP 7 Mei 2031.


Pada Gambar 2 ditampilkan lokasi di muka Bumi yang dapat dan tidak dapat digunakan untuk menyaksikan GBS 25-26 April 2013. Sebagaimana terlihat, GBS 25-26 April 2013 dapat diamati dari wilayah Australia, Asia, Afrika, Samudra Hindia, Eropa dan Amerika Selatan bagian Timur. Sementara pengamat di Amerika Tengah dan Utara tidak dapat menyaksikannya. Pengamat di bagian Timur Australia dan Asia dapat mengamati gerhana pada saat Bulan akan terbenam, sehingga prosesi akhir gerhana tidak akan teramati. Sementara pengamat di sebagian besar wilayah Asia dan Afrika dapat mengamati keseluruhan prosesi gerhana. Adapun pengamat di wilayah Eropa, bagian Barat Afrika, dan Amerika Selatan akan mengamati gerhana pada saat bulan akan terbit, sehingga prosesi awal gerhana tidak akan teramati.

Pada Gambar 3 ditampilkan lokasi di Indonesia yang dapat digunakan untuk menyaksikan GBS 25-26 April 2013. Di Indonesia, gerhana ini akan dapat diamati pada dini hari tanggal 26 April 2013. Garis miring bertanda P4 yang melewati Nusa Tenggara dan Kalimantan Timur pada Gambar 3 menunjukkan fase Gerhana Penumbra berakhir (P4) bersamaan waktunya dengan waktu terbenam Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut.


Berdasarkan Gambar 3 di atas, dapat dikatakan bahwa pengamat di sebelah Barat garis P4 dapat mengamati keseluruhan fase gerhana, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1. Sementara untuk pengamat yang berada di sebelah Timur garis P4, Bulan dalam proses terbenam saat Bulan memasuki bayangan penumbra Bumi. Akibatnya pengamat di daerah tersebut tidak dapat mengamati fase Gerhana Bulan berakhir (P4), namun masih dapat mengamati fase-fase sebelumnya. Berdasarkan informasi ini, dapat dikatakan bahwa Gerhana Bulan Sebagian 26 April 2013 dapat diamati dari Indonesia pada dini hari tanggal 26 April 2013 dan semakin ke arah Barat Indonesia keseluruhan fase gerhana akan dimungkinkan untuk teramati.

Sumber : BMKG