Rabu, 14 Mei 2008

Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia

Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia adalah rangkuman mengenai sejarah dimana berdirinya gerakan pramuka yang dimulai dari sejak masa saat Indonesia dijajah Belanda sehingga bernama "Hindia-Belanda".
Daftar isi
·         1 Masa Hindia Belanda
·         3 Masa Republik Indonesia
·         4 Kelahiran Gerakan Pramuka


Masa Hindia Belanda
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai "saham" besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.
Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandsche Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.
Organisasi Kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaansche Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Kenyataan bahwa kepanduan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hizbul Wathan" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
Hasrat bersatu bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.
Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan). Berkas:KBI.jpg
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepanduan Indonesia baik yang bernapas utama kebangsaan maupun bernapas agama. kepanduan yang bernapas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernapas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli1941 di Yogyakarta.


Masa Bala Tentara Dai Nippon
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepanduan tetap menyala di dada para anggotanya.Karena Pramuka merupakan suatu organisai yang menjungjung tinggi nilai persatuan.Oleh karena itulah bangsa jepang tidak mengijinkan Pramuka tetap lahir di bumi pertiwi.


Masa Republik Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepanduan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepanduan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepanduan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepanduan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepanduan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepanduan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepanduan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepanduan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.


Kelahiran Gerakan Pramuka
Sejarah Pramuka Indonesia
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepanduan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powell (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan (Hamengku Buwono IX), Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.


Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
1.    Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
2.    Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
3.    Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
4.    Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.


Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.


Sumber : Wikipedia

Sabtu, 10 Mei 2008

Semaphore

Trik Mudah Menguasai Semaphore


Sebenarnya ada berbagai macam cara untuk dapat menguasai isyarat semaphore dengan cepat dan mudah.








1. Model Jarum Jam, tinggal mengingat angka dan hurufnya saja. 

P3K


KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENDAHULUAN
1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
a. Berhenti bernafas
b. Pendarahan parah
c. Shok
d. Patah tulang

SEPATAH KATA

Marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita sekalian sehingga kita dapat bersama-sama bisa melakukan aktivitas kita..
Pada kesempatan ini kami sampaikan harapan bahwa saat ini Gerakan Pramuka tengah melakukan proses Revitalisasi, seperti yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden kita. Untuk itu kita harus mampu meninggalkan pola pikir lama yang kurang bermanfaat atau menciptakan suatu kegiatan yang kurang menarik dan malah sebaliknya dapat menghambat perkembangan Gerakan Pramuka. Karenanya Gerakan Pramuka sebagai bagian dari gerakan global, yang harus dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun suatu dunia yang lebih baik. Melalui Revitalisasi, diharapkan Gerakan Pramuka dapat menjadi wadah pembinaan bagi generasi muda yang kita cita-citakan bersama. Generasi muda yang cerdas, terampil, memiliki budi pekerti luhur, berahlak mulia dan mampu menjadi kader pembaharuan pembangunan bangsa.

Tekhnik Kepramukaan


Pengetahuan Teknik Kepramukaan





Bermacam pengetahuan teknik Kepramukaan sebagai Ketrampilan dan kecakapan yang dimiliki anggota pramuka.
Cari : 


Alat dan Cara Pengiriman Isyarat dengan Morse                                                                                                    
Tekhnik Penyebrangan Sungai
PPPK  
Trik Mudah Kuasai Semaphore
Baris Berbaris
Mengenali Tanda Alam
Tehnik Mencari Air
Bikin Sandi Tak Terbaca
Perlengkapan Berkemah
Pionering

M o r s e
Peta Panorama
Menara Pandang
Menaksir Tinggi
Menaksir Berat
Menaksir Arus
Menaksir lebar
Semaphore
Peta Lapangan
Peta Pita
K o m p a s

Alat dan Cara Pengiriman Isyarat dengan Morse



Kita mengenal berbagai macam cara dan alat untuk menyampampaikan isyarat morse antara lain sebagai berikut

ALAT
CARA
Peluit
Bunyi Panjang dan Pendek
Bendera
Kibaran Panjang dan Pendek
Api/ Cahaya
Nyala Pendek dan Panjang
A s a p
Gumpalan Kecil dan Besar
Telegrap
Tulisan Titik dan Garis
Cermin dengan bantuan cahaya matahari
Sinar Sebentar dan Lama

Berikut ini aneka arti untuk pengiriman tanda morse dengan menggunakan peluit atau lainnya :

TEKNIK PENYEBERANGAN SUNGAI

Jika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) pada suatu saat kita akan dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa


Teknik menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.

Teknik penyeberangan sungai tanpa alat
Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air hujan dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan berbahaya, karena itu bila kita melihat cuaca yang buruk dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita memutuskan untuk tetap melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :

Jumat, 09 Mei 2008

Download MP3 Al-Qur'an


  File name >>>>>>>>>>> Size
..
001_abdulbaset_fatihah.mp3   350.38 KB Klik di sini
002_abdulbaset_baqarah.mp3   56.33 MB  Klik di sini
003_abdulbaset_aalimran.mp3   33.27 MB  Klik di sini
004_abdulbaset_nisaa'.mp3   Unknown  Klik di sini
005_abdulbaset_ma'ida.mp3   Unknown  Klik di sini
006_abdulbaset_an'aam.mp3   Unknown  Klik di sini
007_abdulbaset_a'raf.mp3   Unknown  Klik di sini
008_abdulbaset_anfal.mp3   12.65 MB  Klik di sini
009_abdulbaset_tawba.mp3   25.24 MB  Klik di sini
010_abdulbaset_yunus.mp3   16.79 MB  Klik di sini
011_abdulbaset_hud.mp3   19.59 MB  Klik di sini
012_abdulbaset_yusuf.mp3   18.11 MB  Klik di sini
013_abdulbaset_ra'd.mp3   Unknown  Klik di sini
014_abdulbaset_ibrahim.mp3   8.54 MB  Klik di sini
015_abdulbaset_hijr.mp3   7.47 MB  Klik di sini
016_abdulbaset_nahl.mp3   18.45 MB  Klik di sini
017_abdulbaset_israa'.mp3   Unknown  Klik di sini
018_abdulbaset_kahf.mp3   14.57 MB  Klik di sini
019_abdulbaset_mariam.mp3   9.12 MB  Klik di sini
020_abdulbaset_taha.mp3   12.63 MB  Klik di sini
021_abdulbaset_anbiyaa'.mp3   Unknown  Klik di sini
022_abdulbaset_haj.mp3   12.3 MB  Klik di sini
023_abdulbaset_mu'minoon.mp3   Unknown  Klik di sini
024_abdulbaset_noor.mp3   13.66 MB  Klik di sini
025_abdulbaset_furqan.mp3   8.67 MB  Klik di sini
026_abdulbaset_shu'araa'.mp3   Unknown  Klik di sini
027_abdulbaset_naml.mp3   10.76 MB  Klik di sini
028_abdulbaset_qasas.mp3   14.17 MB  Klik di sini
029_abdulbaset_ankaboot.mp3   10.5 MB  Klik di sini
030_abdulbaset_room.mp3   8.02 MB  Klik di sini
031_abdulbaset_luqman.mp3   4.96 MB  Klik di sini
032_abdulbaset_sajda.mp3   3.51 MB  Klik di sini
033_abdulbaset_ahzab.mp3   12.7 MB  Klik di sini
034_abdulbaset_saba'.mp3   Unknown  Klik di sini
035_abdulbaset_fatir.mp3   7.58 MB  Klik di sini
036_abdulbaset_yaseen.mp3   7.47 MB  Klik di sini
037_abdulbaset_saffaat.mp3   11.08 MB  Klik di sini
038_abdulbaset_saad.mp3   7.83 MB  Klik di sini
039_abdulbaset_zumar.mp3   11.78 MB  Klik di sini
040_abdulbaset_ghafir.mp3   11.79 MB  Klik di sini
041_abdulbaset_fussilat.mp3   7.93 MB  Klik di sini
042_abdulbaset_shoora.mp3   8.23 MB  Klik di sini
043_abdulbaset_zukhrof.mp3   8.57 MB  Klik di sini
044_abdulbaset_dukhan.mp3   3.9 MB  Klik di sini
045_abdulbaset_jathiya.mp3   4.71 MB  Klik di sini
046_abdulbaset_ahqaf.mp3   6.38 MB  Klik di sini
047_abdulbaset_muhammad.mp3   5.26 MB  Klik di sini
048_abdulbaset_fat'h.mp3   Unknown  Klik di sini
049_abdulbaset_hujurat.mp3   3.78 MB  Klik di sini
050_abdulbaset_qaf.mp3   3.77 MB  Klik di sini
051_abdulbaset_thariyat.mp3   3.81 MB  Klik di sini
052_abdulbaset_toor.mp3   3.32 MB  Klik di sini
053_abdulbaset_najm.mp3   3.57 MB  Klik di sini
054_abdulbaset_qamar.mp3   3.57 MB  Klik di sini
055_abdulbaset_rahman.mp3   4.4 MB  Klik di sini
056_abdulbaset_waqi'a.mp3   Unknown  Klik di sini
057_abdulbaset_hadeed.mp3   5.83 MB  Klik di sini
058_abdulbaset_mujadila.mp3   4.89 MB  Klik di sini
059_abdulbaset_hashr.mp3   4.78 MB  Klik di sini
060_abdulbaset_mumtahana.mp3   3.86 MB  Klik di sini
061_abdulbaset_saff.mp3   2.17 MB  Klik di sini
062_abdulbaset_jumu'a.mp3   Unknown  Klik di sini
063_abdulbaset_munafiqoon.mp3   1.83 MB  Klik di sini
064_abdulbaset_taghabon.mp3   2.43 MB  Klik di sini
065_abdulbaset_talaq.mp3   2.9 MB  Klik di sini
066_abdulbaset_tahreem.mp3   2.69 MB  Klik di sini
067_abdulbaset_mulk.mp3   3.05 MB  Klik di sini
068_abdulbaset_qalam.mp3   3.28 MB  Klik di sini
069_abdulbaset_haaqa.mp3   2.74 MB  Klik di sini
070_abdulbaset_ma'arij.mp3   Unknown  Klik di sini
071_abdulbaset_nooh.mp3   2.02 MB  Klik di sini
072_abdulbaset_jinn.mp3   2.5 MB  Klik di sini
073_abdulbaset_muzzamil.mp3   1.85 MB  Klik di sini
074_abdulbaset_muddathir.mp3   2.45 MB  Klik di sini
075_abdulbaset_qiyama.mp3   1.57 MB  Klik di sini
076_abdulbaset_insaan.mp3   2.54 MB  Klik di sini
077_abdulbaset_mursalat.mp3   2.08 MB  Klik di sini
078_abdulbaset_naba'.mp3   Unknown  Klik di sini
079_abdulbaset_nazi'aat.mp3   Unknown  Klik di sini
080_abdulbaset_abas.mp3   1.37 MB  Klik di sini
081_abdulbaset_takweer.mp3   1.06 MB  Klik di sini
082_abdulbaset_infitar.mp3   868.54 KB  Klik di sini
083_abdulbaset_mutafifeen.mp3   1.83 MB  Klik di sini
084_abdulbaset_inshiqaq.mp3   1.07 MB  Klik di sini
085_abdulbaset_burooj.mp3   1.13 MB  Klik di sini
086_abdulbaset_tariq.mp3   667.76 KB  Klik di sini
087_abdulbaset_a'la.mp3   Unknown  Klik di sini
088_abdulbaset_ghashiya.mp3   1.21 MB  Klik di sini
089_abdulbaset_fajr.mp3   1.64 MB  Klik di sini
090_abdulbaset_balad.mp3   954.6 KB  Klik di sini
091_abdulbaset_shams.mp3   809.35 KB  Klik di sini
092_abdulbaset_layl.mp3   969.73 KB  Klik di sini
093_abdulbaset_dhuha.mp3   522.66 KB  Klik di sini
094_abdulbaset_sharh.mp3   352.21 KB  Klik di sini
095_abdulbaset_teen.mp3   389.03 KB  Klik di sini
096_abdulbaset_alaq.mp3   730.63 KB  Klik di sini
097_abdulbaset_qadr.mp3   293.74 KB  Klik di sini
098_abdulbaset_bayyina.mp3   897.52 KB  Klik di sini
099_abdulbaset_zalzala.mp3   430.93 KB  Klik di sini
100_abdulbaset_aadiyat.mp3   490.16 KB  Klik di sini
101_abdulbaset_qari'a.mp3   Unknown  Klik di sini
102_abdulbaset_takathur.mp3   381.75 KB  Klik di sini
103_abdulbaset_asr.mp3   168.83 KB  Klik di sini
104_abdulbaset_humaza.mp3   359.48 KB  Klik di sini
105_abdulbaset_feel.mp3   303.11 KB  Klik di sini
106_abdulbaset_quraysh.mp3   246.84 KB  Klik di sini
107_abdulbaset_ma'oon.mp3   Unknown  Klik di sini
108_abdulbaset_kawthar.mp3   150 KB  Klik di sini
109_abdulbaset_kaferoon.mp3   319.7 KB  Klik di sini
110_abdulbaset_nasr.mp3   217.12 KB  Klik di sini
111_abdulbaset_masad.mp3   247.49 KB  Klik di sini
112_abdulbaset_ikhlas.mp3   180.98 KB  Klik di sini
113_abdulbaset_falaq.mp3   240.32 KB  Klik di sini
114_abdulbaset_naas.mp3   261.91 KB  Klik di sini