Selasa, 26 Maret 2013

Ringkasan Hasil Analisa SWOT- Lingkungan Eksternal

No
Lingkungan Eksternal
Kondisi Eksternal
Peluang (Mendukung)
(O)
Ancaman (Tidak Mendukung)
(T)
1
2
3
4
1.
Kondisi Ekonomi
1.     Anggaran pendidikan 20% (APBN)
2.     Pertumbuhan ekonomi meningkat (4% s.d 6%)
3.     Globalisasi  membuka peluang kerjasama internasional
1.     Bencana alam
2.     Krisis moneter/ekonomi
3.     Globalisasi menumbuhkan persaingan tajam

2.
Kondisi Politik
1.     Terdapatnya stabilitas politik dan keamanan (tidak ada terorisme,tidak ada gejolak yang berbau SARA)
1.     Kurangnya stabilitas politik dan keamanan(ancaman teroris, disintegrasi bangsa akibat SARA,kejahatan yang meningkat)
3.
Kondisi Sosial-Budaya
1.     Komitmen kuat dalam penegakan hukum
2.     Komitmen kuat dalam pemberantasan KKN
Suburnya Budaya KKN
Penegakan hukum lemah

4
Kondisi TIK
1.     Perkembangan TIK yang pesat menunjang proses pembelajaran
SDM yang tidak mampu mengikuti perkembangan TIK
Ketiadaan biaya untuk mengikuti perkembangan TIK yang sangat cepat.
5.
Pesaing (Sekolah yang ada)
 1.   Sekolah menjadi pilihan utama diantara sekolah-sekolah yang ada
Ada SMK yang memiliki Program Keahlian yang sama Ada SMA unggulan
6.
Pelanggan (Calon Siswa dan Orang tua calon siswa)
 2.   Animo masyarakat (calon siswa & orang tua) meningkat karena ada pencitraan SMK yang lebih baik
Pilihan siswa dan orang tua lebih memprioritaskan SMA
7.
Pemakai (Users, Dunia Usaha)
1.   Kebutuhan tenaga kerja level Menengah diperlukan industri lokal-nasional
2.   Adanya kerjasama dengan DU/DI dalam perekrutan dan kegiatan magang
 Perubahan kebutuhan tenaga kerja pada industri yang tidak dipenuhi sekolah
8.
Kebijakan Pemerintah(Pusat dan daerah)


 1.   Kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang mendukung adanya SMK-SBI
( Diisi sesuai kondisi  kebijakanyang ada)


Kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang menghambat pengembangan SMK-SBI
( Diisi sesuai kondisi  kebijakanyang ada)





Lihat ws1 lama (kondisi nyata jadi kekuatan kesenjangan jadi kelemahan)
No
Komponen
Kondisi Internal
Kekuatan
(S)
Kelemahan
(W)
1
2
3
4
1.
Akreditasi
-       Semua Program keahlian  sudah  akreditasi A dari BAN
·         Belum memperoleh akreditasi internasional (dari negara OECD)
2.
Kurikulum
Telah menerapkan kurikulum standar nasional(KTSP)
·         Belum melakukan kaji ulang kurikulum untuk  mengimplementasikan muatan lokal dan internasional
3.
Proses Pembelajaran
Telah memiliki hubungan kemitraan dengan industri lokal,walaupun jumlahnya masih perlu ditingkatkan
·         Masih menerapkan metodologi pembelajaran berbasis guru (teacher-centered) dan belum menerapkan metodologi pembelajaran berbasis siswa (student-centered learning);
·         Belum terdapat bahan ajar sesuai dengan persyaratan industri;
·         Belum terdapat pemahaman tentang penggunaan software bahan ajar;
·         Belum memiliki kemitraan/jaringan kerjasama dengan sekolah bertaraf  internasional;
·         Belum memiliki kemitraan/jaringan kerja dengan industri  internasional;
·         Belum semua siswa prakerin menguasai kompetensi sesuai dengan persyaratan industri;
·         Belum memberikan asistensi kewirausahaan bagi siswa;
·         Belum dikenal secara luas tentang kegiatan unit produksi.
4
Penilaian

·         Belum melibatkan DU/DI dalam melaksanakan uji kompetensi guru dan siswa
5.
Pendidik

·         Sebagian besar guru belum mempunyai kompetensi untuk mengajar dalam dua bahasa(bilingual);
·         Belum melakukan pelatihan kewirausahaan bagi guru;
·         Belum melakukan pelatihan metodologi pembelajaran berbasis siswa(student-centered) bagi guru;
6.
Tenaga kependidikan

·         Tenaga kependidikan (laboran,pustakawan,dll) baik jumlah maupun kompetensinya belum memenuhi persyaratan;
7.
Sarana Prasarana
Sudah terdapat STW

·         Terdapat ruang praktik dan ruang teori dalam kondisi rusak berat(24 ruangan)
·         Belum ada bangunan teaching factory/unit produksi
·         Kekurangan 54 unit komputer untuk proses SAS dan pelaksanaan TIK/ICT
·         Belum lengkapnya perabot dan peralatan untuk praktik dan proses belajar mengajar.
·         Sarana komunikasi ( LAN) internar  kurang
8.
Pengelolaan
Telah memiliki  SMM ISO 9001-200
·         75% tenaga pendidik dan kependidikan belum memahami SBP
·         Belum memiliki sistem FMIS & EMIS
·         Pemahaman stakeholders yang berbeda tentang manajemen sekolah
·         Belum ada persamaan persepsi tentang manajemen berbasis  budgetting model
·         Kurangnya sarana komunikasi internal
9.
Pembiayaan

·         Belum memanfaatkan unit produksi sekolah untuk memperoleh pendapatan tambahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

b