|
Lihat ws1 lama
(kondisi nyata jadi kekuatan kesenjangan jadi kelemahan)
No
|
Komponen
|
Kondisi Internal
|
|
Kekuatan
(S)
|
Kelemahan
(W)
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
Akreditasi
|
- Semua Program keahlian sudah akreditasi A dari BAN
|
·
Belum memperoleh
akreditasi internasional (dari negara OECD)
|
2.
|
Kurikulum
|
Telah menerapkan kurikulum standar nasional(KTSP)
|
·
Belum melakukan kaji
ulang kurikulum untuk
mengimplementasikan muatan lokal dan internasional
|
3.
|
Proses
Pembelajaran
|
Telah memiliki hubungan kemitraan dengan industri
lokal,walaupun jumlahnya masih perlu ditingkatkan
|
·
Masih menerapkan
metodologi pembelajaran berbasis guru (teacher-centered) dan belum menerapkan
metodologi pembelajaran berbasis siswa (student-centered learning);
·
Belum terdapat bahan
ajar sesuai dengan persyaratan industri;
·
Belum terdapat
pemahaman tentang penggunaan software bahan ajar;
·
Belum memiliki
kemitraan/jaringan kerjasama dengan sekolah bertaraf internasional;
·
Belum memiliki
kemitraan/jaringan kerja dengan industri
internasional;
·
Belum semua siswa
prakerin menguasai kompetensi sesuai dengan persyaratan industri;
·
Belum memberikan
asistensi kewirausahaan bagi siswa;
·
Belum dikenal secara
luas tentang kegiatan unit produksi.
|
4
|
Penilaian
|
·
Belum melibatkan DU/DI
dalam melaksanakan uji kompetensi guru dan siswa
|
|
5.
|
Pendidik
|
·
Sebagian besar guru
belum mempunyai kompetensi untuk mengajar dalam dua bahasa(bilingual);
·
Belum melakukan
pelatihan kewirausahaan bagi guru;
·
Belum melakukan
pelatihan metodologi pembelajaran berbasis siswa(student-centered) bagi guru;
|
|
6.
|
Tenaga
kependidikan
|
·
Tenaga kependidikan
(laboran,pustakawan,dll) baik jumlah maupun kompetensinya belum memenuhi
persyaratan;
|
|
7.
|
Sarana
Prasarana
|
Sudah terdapat STW
|
·
Terdapat ruang praktik
dan ruang teori dalam kondisi rusak berat(24 ruangan)
·
Belum ada bangunan
teaching factory/unit produksi
·
Kekurangan 54 unit
komputer untuk proses SAS dan pelaksanaan TIK/ICT
·
Belum lengkapnya
perabot dan peralatan untuk praktik dan proses belajar mengajar.
·
Sarana komunikasi (
LAN) internar kurang
|
8.
|
Pengelolaan
|
Telah memiliki
SMM ISO 9001-200
|
·
75% tenaga pendidik
dan kependidikan belum memahami SBP
·
Belum memiliki sistem
FMIS & EMIS
·
Pemahaman stakeholders
yang berbeda tentang manajemen sekolah
·
Belum ada persamaan
persepsi tentang manajemen berbasis
budgetting model
·
Kurangnya sarana komunikasi
internal
|
9.
|
Pembiayaan
|
·
Belum memanfaatkan
unit produksi sekolah untuk memperoleh pendapatan tambahan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
b