Rabu, 02 Oktober 2013

Penyusunan Laporan SMP/MTs

Teknik Penskoran SMP/MTs

Perangkat Akreditasi SMP/MTs

Jumat, 19 Juli 2013

MATERI PAPARAN TOT - 1



MEKANISME TOT


 

SERAGAM PRAMUKA

Dalam rangka memberikan sosialisasi pakaian seragam pramuka tentu kita membutuhkan media visual yang mudah dipahami. Untuk itu telah dibuat  file presentasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang pakaian seragam pramuka sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012. Media presentasi ini dalam format ppsx (Windows 2007) yang terbagi menjadi 2 bagian.

DOWNLOAD PP/SK GERAKAN PRAMUKA

Dokumen PP/Juklak/Juknis/SK Kwarnas
NO PP GERAKAN PRAMUKA KLIK DISINI
1 PP Tanda Penghargaan Th.2012 DOWNLOAD
2 PP Cara Menilai Kecakapan (lama) DOWNLOAD
3 PP Gladian Pimpinan Regu

Jumat, 26 April 2013

GERHANA BULAN SEBAGIAN 25-26 APRIL 2013

Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Pada tahun 2013 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana berupa dua kali Gerhana Matahari dan tiga kali Gerhana Bulan. Gerhana Matahari tersebut adalah berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang terjadi pada 9-10 Mei 2013 dan pada tanggal 3 November 2013. Adapun Gerhana Bulan yang terjadi adalah Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang terjadi pada tanggal 25-26 April 2013, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) yang terjadi pada tanggal 25 Mei 2013 dan pada tanggal 18-19 Oktober 2013.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya dalam hal pengamatan posisi bulan dan matahari, penentuan tanda waktu, dan pelayanan informasi tanda waktu, berkepentingan dengan pelayanan informasi GBS 25-26 April 2013 tersebut.

Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi GBS 25-26 April 2013 sebagai berikut.

Proses GBS 25-26 April 2013 yang diilustrasikan pada Gambar 1 di bawah ini, fase-fase dan waktunya adalah sebagai berikut:
1. Gerhana Penumbra mulai (P1) : 25 April 2013 18j 01,7m UT = 26 April 2013 01j 01,7m WIB
2. Gerhana Sebagian mulai (U1) : 25 April 2013 19j 51,7m UT = 26 April 2013 02j 51,7m WIB
3. Puncak Gerhana : 25 April 2013 20j 07,5m UT = 26 April 2013 03j 07,5m WIB
4. Gerhana Sebagian berakhir (U4) : 25 April 2013 20j 23,4m UT = 26 April 2013 03j 23,4m WIB
5. Gerhana Penumbra berakhir (P4) : 25 April 2013 22j 13,3m UT = 26 April 2013 05j 13,3m WIB


Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana Penumbra mulai (P1) ke Gerhana Penumbra berakhir (P4) adalah 4 jam 11,6 menit. Adapun dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4) berlangsung selama 31,7 menit. Pada saat puncak gerhana, persentase piringan Bulan yang tertutupi bayangan umbra Bumi dibandingkan dengan piringan Bulan secara keseluruhan adalah sebesar 2%. Piringan yang tertutupi ini adalah bagian yang mengarah ke sebelah Utara pada arah mata angin pengamat.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, setiap kejadian gerhana dapat diprediksi. Hal ini terkait dengan suatu siklus gerhana yang disebut seri Saros. Dalam seri Saros ini, GBS 25-26 April 2013 merupakan anggota ke – 65 dari seri saros 112 yang jumlah anggotanya 72 buah gerhana bulan. Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GBS 25-26 April 2013 ini adalah GBS 15 April 1995. Sementara gerhana yang berasosiasi sesudahnya adalah GBP 7 Mei 2031.


Pada Gambar 2 ditampilkan lokasi di muka Bumi yang dapat dan tidak dapat digunakan untuk menyaksikan GBS 25-26 April 2013. Sebagaimana terlihat, GBS 25-26 April 2013 dapat diamati dari wilayah Australia, Asia, Afrika, Samudra Hindia, Eropa dan Amerika Selatan bagian Timur. Sementara pengamat di Amerika Tengah dan Utara tidak dapat menyaksikannya. Pengamat di bagian Timur Australia dan Asia dapat mengamati gerhana pada saat Bulan akan terbenam, sehingga prosesi akhir gerhana tidak akan teramati. Sementara pengamat di sebagian besar wilayah Asia dan Afrika dapat mengamati keseluruhan prosesi gerhana. Adapun pengamat di wilayah Eropa, bagian Barat Afrika, dan Amerika Selatan akan mengamati gerhana pada saat bulan akan terbit, sehingga prosesi awal gerhana tidak akan teramati.

Pada Gambar 3 ditampilkan lokasi di Indonesia yang dapat digunakan untuk menyaksikan GBS 25-26 April 2013. Di Indonesia, gerhana ini akan dapat diamati pada dini hari tanggal 26 April 2013. Garis miring bertanda P4 yang melewati Nusa Tenggara dan Kalimantan Timur pada Gambar 3 menunjukkan fase Gerhana Penumbra berakhir (P4) bersamaan waktunya dengan waktu terbenam Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut.


Berdasarkan Gambar 3 di atas, dapat dikatakan bahwa pengamat di sebelah Barat garis P4 dapat mengamati keseluruhan fase gerhana, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1. Sementara untuk pengamat yang berada di sebelah Timur garis P4, Bulan dalam proses terbenam saat Bulan memasuki bayangan penumbra Bumi. Akibatnya pengamat di daerah tersebut tidak dapat mengamati fase Gerhana Bulan berakhir (P4), namun masih dapat mengamati fase-fase sebelumnya. Berdasarkan informasi ini, dapat dikatakan bahwa Gerhana Bulan Sebagian 26 April 2013 dapat diamati dari Indonesia pada dini hari tanggal 26 April 2013 dan semakin ke arah Barat Indonesia keseluruhan fase gerhana akan dimungkinkan untuk teramati.

Sumber : BMKG

Rabu, 27 Maret 2013

PEMBINAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PEMBINAAN

PENDIDIKAN KARAKTER 
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


BAGIAN IV


PENDIDIKAN KARAKTER
MELALUI EKSTRAKURIKULER

PEMBINAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PEMBINAAN
PENDIDIKAN KARAKTER 
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



BAGIAN III

PENDIDIKAN KARAKTER
SECARA TERPADU MELALUI MANAJEMEN SEKOLAH

PEMBINAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


PEMBINAAN
PENDIDIKAN KARAKTER 
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


BAGIAN II




PENDIDIKAN KARAKTER
SECARA TERPADU DALAM
PEMBELAJARAN

PEMBINAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


PEMBINAAN
PENDIDIKAN KARAKTER 
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA



BAGIAN  I


UMUM



Selasa, 26 Maret 2013

Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS)


BUKU I
MODEL ATAU BENTUK




Program Kerja Tata Usaha


PROGRAM KERJA TATA USAHA 
TAHUN PELAJARAN ………………………
 

Ringkasan Hasil Analisa SWOT- Lingkungan Eksternal

No
Lingkungan Eksternal
Kondisi Eksternal
Peluang (Mendukung)
(O)
Ancaman (Tidak Mendukung)
(T)
1
2
3
4
1.
Kondisi Ekonomi
1.     Anggaran pendidikan 20% (APBN)
2.     Pertumbuhan ekonomi meningkat (4% s.d 6%)
3.     Globalisasi  membuka peluang kerjasama internasional

Analisis SWOT



Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat Bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan kejuruan.

Materi SWOT


PENJELASAN:

VISI  : GAMBARAN K0NDISI MASA DEPAN YANG BELUM TAMPAK SEKARANG, TETAPI MERUPAKAN K0NSEPSI YANG DAPAT DIBACA 0LEH SETIAP 0RANG.

VISI : MASA DEPAN YANG REALISTIS, DAPAT DIPERCAYA, DAN MENARIK BAGI 0RGANISASI.

VISI: PERNYATAAN TUJUAN KEMANA 0RGANISASI AKAN DIBAWA, SEBUAH MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK, LEBIH BERHASIL ATAU LEBIH DIINGINKAN DIBANDINGKAN DENGAN K0NDISI SEKARANG.

Rabu, 31 Oktober 2012

Sektor Pendidikan Pangkal Kelemahan Bangsa??


Pendidikan informal berperan besar dalam membentuk karakter anak. Keluarga secara dini meng-‘indoktrinasi’, lewat dongeng dan contoh kepemimpinan nyata, tentang kejujuran, moral yang tinggi dan penghormatan kepada tradisi dan orang yang lebih tua. Keluarga juga membekali anak dengan agama sebagai tuntunan hidup, ilmu pengetahuan sebagai pegangan hidup dan seni untuk menghaluskan budi pekerti.
Di Indonesia dewasa ini, hanya sedikit orang tua yang masih bisa menerapkan tradisi itu. Suami-istri yang sibuk mencari nafkah hampir tak ada waktu untuk berpetatah-petitih. Sebagai penebus kurangnya waktu bersama, anak lebih sering dibawa ke pusat perbelanjaan dan hiburan. Jadi ada pihak ketiga, bukan hanya orang tua dan anak.
Anak dengan pola asuh serupa itu, disadari atau tidak, memperoleh pengajaran yang bersifat konsumtif. Jauh dari pengisian relung kalbu yang diperlukan dalam menghadapi kehidupan yang penuh akal bulus atas nama peluang bisnis.
Celakanya lagi, pengajaran di sekolah nyaris tak diwarnai hubungan dari hati ke hati murid dengan guru. Banyak yang terhenyak ketika pendidik dengan jujur menyatakan, kehidupan murid di luar sekolah bukan lagi tanggung jawab guru. Pernyataan itu memang relatif benar namun sebenarnya bisa saja aktifitas guru melampaui pagar sekolah.
Romo Sis dari Jalan Dempo
Salah satu contoh adalah Romo Emmanuel Siswanto, pendidik di SMAK St Albertus di Jalan Dempo, Malang. Disiplin, namun penuh kasih. Namanya begitu melegenda.
Peristiwa yang sering diceritakan. Dia, dengan mengendarai Vespa, kerap mendatangi murid yang sudah beberapa hari tidak sekolah. Kalau ketahuan tidak sakit, maka Romo Sis akan menunggu muridnya mandi, berpakaian dan membawanya ke sekolah.
Berkat kedisplinan, kehangatan dan kasih sayang, Romo Sis dinilai tak hanya menjadi pendidik tetapi juga sahabat bagi murid-muridnya. Perilakunya menimbulkan kesan mendalam.
Antrean kendaraan sepanjang tujuh kilometer terjadi ketika jenazahnya disemayamkan di pekuburan Sukun. Puluhan ribu murid, alumni dan sejawatnya merasa kehilangan pendidik yang unik ini.
Memang, setiap pendidik memiliki pola mendidik dan sifat pribadi yang berbeda, namun perbedaan itu dapat dijembatani dengan dedikasi. Hambatan merealisasikan dedikasi dapat diatasi jika disadari pekerjaan mendidik itu bukan hanya memperoleh gaji, namun juga pahala, bekal di akherat kelak.
Perubahan kurikulum
Dalam beberapa waktu terakhir, santer terdengar bakal ada perubahan kurikulum. Kurikulum pendidikan nasional selama ini dianggap terlalu banyak menekankan pada kompetensi pengetahuan dan kemampuan, tetapi kurang dalam akhlak dan budi pekerti. Dampaknya dapat dilihat sekarang. Moralitas generasi muda merosot, mereka juga tak malu korupsi. Yang lebih memilukan, murid SMA tak sungkan melukai bahkan membunuh.
Pemerintah akan membuat sendiri kurikulum untuk tingkat SD sampai SMA itu. Produk baru ini akan diuji sebelum Februari 2013 dan akan diterapkan pada tahun ajaran 2013-2014 yang dimulai April tahun depan.
Perubahan tersebut seperti dipaksakan karena waktunya sudah mepet, padahal merupakan kerja besar karena mengharuskan peningkatan kompetensi jutaan guru serta pencetakan buku-buku baru. Apalagi tahun berikutnya bakal ada pergantian pemerintahan, hingga kemungkinan kurikulum berubah lagi.
Meskipun begitu tak dapat dipungkiri perkembangan di kalangan generasi muda akhir-akhir ini memang sangat menyedihkan. Moralitas generasi muda merosot, mereka juga tak malu korupsi. Banyak di antara mereka mencandu narkotika, terkena HIV/AIDS.
Bila melihat semuanya itu, memang harus ada perubahan namun mengapa para perencana sebelumnya tidak memperhitungkan bakal terjadi ketidakseimbangan? Rasanya tidak mungkin terlewatkan sebab mereka adalah tokoh-tokoh berpengalaman dengan sedikitnya tiga gelar akademis. Kalau begitu mengapa selalu begini?
Kita khawatir ada pihak-pihak tertentu yang ingin pendidikan nasional terseok-seok. Dimulai dari pemberlakuan bea masuk bagi buku-buku impor, lalu kenaikan anggaran belanja pendidikan yang merangkak seperti bayi dan isu kurikulum yang tiada henti.
===================================================
Ingin dapat Uang Gratis????
Klik Gambar di bawah ini dan ikuti petunjuknya!



Kamis, 18 Oktober 2012

Q u r b a n

Rabu, 03 Oktober 2012

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA


NASKAH AKADEMIK
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG
APARATUR SIPIL NEGARA
BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Aparatur Negara Republik Indonesia terdiri dari 4,7 juta pegawai aparatur sipil negara, 360.000 anggota Polri, dan 330.000 anggota TNI. Semuanya merupakan modal Bangsa dan Negara yang harus selalu dijaga dengan baik, dikembangkan, dan dihargai. Manajemen sumber daya aparatur sipil Negara merupakan salah satu bagian penting dari pengelolaan pemerintahan Negara yang bertujuan untuk membantu dan mendukung seluruh sumber daya manusia  aparatur sipil negara untuk merealisasikan