Gerhana Bulan adalah peristiwa
ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai
ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan
posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan
dapat diprediksi sebelumnya.
Adapun Gerhana Matahari adalah
peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya
sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
Pada tahun 2013 ini diprediksi
terjadi lima kali gerhana berupa dua kali Gerhana Matahari dan tiga kali Gerhana
Bulan. Gerhana Matahari tersebut adalah berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC)
yang terjadi pada 9-10 Mei 2013 dan pada tanggal 3 November 2013. Adapun
Gerhana Bulan yang terjadi adalah Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang terjadi
pada tanggal 25-26 April 2013, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) yang terjadi pada tanggal 25 Mei 2013 dan pada tanggal 18-19
Oktober 2013.
Untuk itu, BMKG menyampaikan
informasi GBS 25-26 April 2013 sebagai berikut.
Proses GBS 25-26 April 2013 yang
diilustrasikan pada Gambar 1 di bawah ini, fase-fase dan waktunya adalah
sebagai berikut:
1. Gerhana Penumbra mulai (P1) : 25 April 2013 18j 01,7m UT = 26 April 2013 01j 01,7m WIB
2. Gerhana Sebagian mulai (U1) : 25 April 2013 19j 51,7m UT = 26 April 2013 02j 51,7m WIB
3. Puncak Gerhana : 25 April 2013 20j 07,5m UT = 26 April 2013 03j 07,5m
WIB
4. Gerhana Sebagian berakhir (U4)
: 25 April 2013 20j 23,4m UT = 26
April 2013 03j 23,4m WIB
5. Gerhana Penumbra berakhir (P4) : 25 April 2013 22j 13,3m UT = 26 April 2013 05j 13,3m WIB
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana
Penumbra mulai (P1) ke Gerhana Penumbra berakhir (P4) adalah 4 jam 11,6 menit.
Adapun dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir
(U4) berlangsung selama 31,7 menit. Pada saat puncak gerhana, persentase
piringan Bulan yang tertutupi bayangan umbra Bumi dibandingkan dengan piringan
Bulan secara keseluruhan adalah sebesar 2%. Piringan yang tertutupi ini adalah
bagian yang mengarah ke sebelah Utara pada arah mata angin pengamat.
Sebagaimana telah diuraikan di atas, setiap kejadian gerhana dapat
diprediksi. Hal ini terkait dengan suatu siklus gerhana yang disebut seri
Saros. Dalam seri Saros ini, GBS 25-26 April 2013 merupakan anggota ke – 65
dari seri saros 112 yang jumlah anggotanya 72 buah gerhana bulan. Gerhana sebelumnya
yang berasosiasi dengan GBS 25-26 April 2013 ini adalah GBS 15 April 1995.
Sementara gerhana yang berasosiasi sesudahnya adalah GBP 7 Mei 2031.
Pada Gambar 2 ditampilkan lokasi di muka Bumi yang dapat dan tidak dapat
digunakan untuk menyaksikan GBS 25-26 April 2013. Sebagaimana terlihat, GBS
25-26 April 2013 dapat diamati dari wilayah Australia, Asia, Afrika, Samudra
Hindia, Eropa dan Amerika Selatan bagian Timur. Sementara pengamat di Amerika
Tengah dan Utara tidak dapat menyaksikannya. Pengamat di bagian Timur Australia
dan Asia dapat mengamati gerhana pada saat Bulan akan terbenam, sehingga
prosesi akhir gerhana tidak akan teramati. Sementara pengamat di sebagian besar
wilayah Asia dan Afrika dapat mengamati keseluruhan prosesi gerhana. Adapun
pengamat di wilayah Eropa, bagian Barat Afrika, dan Amerika Selatan akan
mengamati gerhana pada saat bulan akan terbit, sehingga prosesi awal gerhana tidak
akan teramati.
Pada Gambar 3 ditampilkan lokasi di Indonesia yang dapat digunakan untuk
menyaksikan GBS 25-26 April 2013. Di Indonesia, gerhana ini akan dapat diamati
pada dini hari tanggal 26 April 2013. Garis miring bertanda P4 yang melewati
Nusa Tenggara dan Kalimantan Timur pada Gambar 3 menunjukkan fase Gerhana
Penumbra berakhir (P4) bersamaan waktunya dengan waktu terbenam Bulan di lokasi
yang ditandai garis tersebut.
Berdasarkan Gambar 3 di atas, dapat dikatakan bahwa pengamat di sebelah Barat garis P4 dapat mengamati keseluruhan fase gerhana, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1. Sementara untuk pengamat yang berada di sebelah Timur garis P4, Bulan dalam proses terbenam saat Bulan memasuki bayangan penumbra Bumi. Akibatnya pengamat di daerah tersebut tidak dapat mengamati fase Gerhana Bulan berakhir (P4), namun masih dapat mengamati fase-fase sebelumnya. Berdasarkan informasi ini, dapat dikatakan bahwa Gerhana Bulan Sebagian 26 April 2013 dapat diamati dari Indonesia pada dini hari tanggal 26 April 2013 dan semakin ke arah Barat Indonesia keseluruhan fase gerhana akan dimungkinkan untuk teramati.
Sumber : BMKG